--> Skip to main content

Siklus Hidup, Klasifikasi, Jenis, dan Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku adalah kelompok tumbuhan yang memiliki pembuluh sejati namun tidak dapat menghasilkan biji dalam proses reproduksinya. Jadi, tumbuhan semacam ini tidak dapat menghasilkan generasi penerus melalui biji seperti pada tanaman pada umumnya. Jika dilihat cara reproduksi, ini hampir menyerupai dengan fungi maupun lumut. Menurut beberapa sumber, tumbuhan ini salah satu tumbuhan purba yang masih hidup hingga saat ini. Diperkirakan ia sudah ada sejak 360 juta tahun lalu sebelum adanya dinosaurus di muka bumi.

Ciri-ciri tumbuhan paku dapat kita pelajari dengan mudah jika kamu mau membaca artikel ini dengan seksama. Tumbuhan paku ialah tumbuhan yang mempunyai pembuluh sejati walau pada dasarnya tidak dapat menghasilkan biji untuk melakukan perkembangbiakan seperti pada tumbuhan lain. Secara umum ia disebut sebagai pakis-pakisan atau paku-pakuan.

Siklus Hidup, Klasifikasi, Jenis, dan Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

Persebaran tumbuhan ini dapat ditemukan di seluruh permukaan bumi, terkecuali pada daerah dengan iklim salju abadi serta daerah laut. Di Indonesia sendiri, pada daerah dengan iklim tropika basah masih banyak hidup, terlebih lagi paku-pakuan memang sebagian besar menjadi penghuni area beriklim tersebut. Menurut catatan, diketahui terdapat spesies tumbuhan paku dengan jumlah mencapai 12.000 dan diperkirakan seperempat dari jumlah tersebut terdapat di Malaysia di mana itu juga mencakup sebagian wilayah Indonesia. Persebaran yang sangat luas tersebut karena tumbuhan paku berkembang biak dengan spora.

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

Jika kamu sudah mengerti dan mengenal tentang hal dasar mengenai tumbuhan paku, selanjutnya kita akan mencoba mempelajari tentang ciri-cirinya. Simak terus pembahasan di bawah ini.

Pada umumnya ciri khas dari tumbuhan paku adalah pada ujung daun mudanya yang menggulung. Walau kondisi tersebut sebenarnya hanya terjadi pada paku Marttiales serta leptosporangiatae. Adapun ciri-ciri morfologinya adalah sebagai berikut.

  • Mempunyai bagian daun, akar, dan batang.
  • Terdapat pembuluh angkut yang bernamqa floem dan xilem.
  • Terdapat banyak fariasi ukuran dari yang kecil sampai dengan sebesar kayu pada umumnya atau sampai kurang lebih 6 meter.
  • Bentuk tumbuhan paku memiliki banyak macam mulai dalam bentuk pohon yang tidak bercabang, merambat, epifit, terapung, hidrofit, dan semak. 
  • Memiliki daun muda menggulung pada bagian ujung serta adanya bulu menyerupai sisik khususnya pada anggota Marattiales dan leptosporangiatae.
  • Melalui tahap pergantian atau pergiliran keturunan (metagenesis). Tahap tersebut meliputi menghasilkan spora atau sporofit dan menghasilkan sel yang berguna untuk reproduksi, yaitu sel kelamin (gametofit).
  • Tidak memiliki bunga, tetapi memiliki spora yang berada dalam sporangium. Sporangium berkumpul pada bagian bernama sorus. Sedangkan sorus itu sendiri berada tepat di bawah helaian daun.
  • Ada beberapa tumbuhan paku yang mempunyai spora jantan dengan ukuran kecil (mikrospora) seperti Salviniales atau Selaginellales dibandingkan dengan spora betinanya (makrospora dan megaspora).


Banyak sekali manfaat yang diperoleh manusia dari tumbuhan paku seperti halnya saja digunakan sebagai hiasan, dimakan, bahan pengobatan, dan digunakan sebagai alat dalam membantu kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Ciri-Ciri Tumbuhan

Tumbuhan paku diketahui termasuk dalam salah satu tumbuhan tertua yang pernah ada dan tergolong tumbuhan unik karena tidak mempunyai bunga namun memiliki spora walau sudah mempunyai daun, akar, dan batang.

Ukuran tumbuhan paku sangat berfariasi, dari yang hanya beberapa cm seperti halnya yang hidup pada permukaan air dengan mengapung sampai yang ukurannya besar, biasanya hidup di daratan misalnya Sphaeropteris. Menurut beberapa sumber, tumbuhan paku purba dapat mencapai ketinggian hingga 15 meter.Saat ini kita masih dapat melihat di sekitar kita macam-macam jenis ada dengan bentuk menyerupai tanduk rusa, lembaran, dan seperti halnya pohon.

Ada dua generasi tumbuhan paku yang umum kita kenali, yaitu gametofit serta saprofit. Kedua generasi tersebut tumbuh  secara bergantian dalam siklus hidup jenis tumbuhan paku ini. Saprofit dapat menghasilkan spora sedangkan gametofit ialah yang menghasilkan sel kelamin atau gamet.

Di antara keduanya, memiliki perbedaan dalam hal waktu kehidupan serta ukuran di mana sporofit lebih besar dengan masa hidupny lebih lama sedangkan gametofit sebaliknya. Oleh karena itu sporofit disebut sebagai generasi tumbuhan paku yang lebih dominan dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Siklus Hidup Tumbuhan Paku

  • Mengalami metagenesis atau yang umum disebut pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit. Berlangsungnya kedua fase tersebut terjadi secara bergantian.
  • Sporofit yang terdapat pada tumbuhan paku ialah tumbuhan paku itu sendiri yang mana mampu menghasilkan spora.
  • Fase pergilaran tumbuhan paku dominan pada sporofit.
  • Spora akan tumbuh jika jatuh di tempat dengan suhu lembab serta teduh.

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

1. Paku Purba (Psilotinae)

Kelas psilotinae banyak ditemukan sudah dalam bentuk fosil. Tetapi, masih ada yang ditemukan dalam kondisi hidup, yaitu tmesipteris serta psilotum. Untuk psilotum adalah keluarga tumbuhan paku dengan tingkat rendah. Pada paku purba, sporofitnya tidak memiliki akar sejati namun berupa rhizoid. Sedangkan pada bagian batang umumnya tak ada daun sehingga kerap dinamakan paku telanjang. Yang terakhir adalah sporangium tunggal berada di cabang bagian ujung.

2. Paku Kawat (Lycopodinae)

Jenis ini memiliki bagian tumbuhan hampir lengkap seperti batang, daun, dan akar oleh karena itulah dapat tumbuh menjalar pada permukaan tanah. Cabang yang ada termasuk dikotomi sebab berukuran kecil dengan bentuk menggarpu. Daun yang ada berjumlah banyak dengan ukuran kecil dan tersusun berhadap-hadapan.

Paku kawat mempunyai sporangium tunggal terletak di bawah daun. Daun fertil pada tumbuhan paku terdapat di ujung cabang di mana daun tersebut disebut sporofil. Sporofil yang berkumpul disebut sebagai strobilus (penghasil spora berbentuk mirip kerucut). Adapun contoh dari psilotinae seperti paku kawat (lycopodium) dan paku rane (selanginella).

3.Paku Ekor Kuda (Equisetinae)

Tumbuhan paku ekor kuda biasanya tumbuh berupa terna yang berkelompok di tempat lembab. Ekor kuda merupakan jenis paku dominan sebab dapat tumbuh dengan subur dalam jumlah besar. Dalam kelompok ekor kuda mempunyai bentuk batang beruas, berongga, dan berbuku. Daunnya berukuran kecil dengan formasi melingkar. Ia dapat menghasilkan spora berbentuk sama serta dilengkapi 4 elatera.

4. Tumbuhan Paku Sejati (Filicinae)

Paku sejati adalah jenis paku sebenarnya dengan sifat higrofit yang tumbuh ditempat lembab ataupun teduh. Untuk ukurannya sangat bervariasi dari berukuran kecil sampai dengan sama seperti ukuran pohon pada umumnya. Untuk paku sejati akan ditemukan rambut menyerupai sisik.

Ada dua macam paku sejati, yaitu paku air dan paku tanah. Paku tanah kerap kita temukan digunakan untuk tanaman hias seperti Adiantum trapiziforme. Sedangkan paku air dapat ditemukan pada sawah di Indonesia, contohnya semanggi.

Tumbuhan Paku Dibedakan Berdasarkan Spora

  • Homospora: paku yang hanya bisa menghasilkan spora dengan satu ukuran sama.
  • Heterospora: bisa menghasilkan dua ukuran spora, yaitu makrospora serta mikrospora.
  • Peralihan: yang terakhir ini sebenarnya hanya mampu menghasilkan spora sama, tetapi dengan jenis jantan dan betina.              

Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca situs iFabrix. Sekian dulu pembahasan tentang siklus hidup, klasifikasi, jenis, dan ciri-ciri tumbuhan paku.
Panduan Berkomentar: Anda dapat menanyakan segala hal yang berkaitan dengan topik pembahasan ini. Tetapi, komentar dengan menyisipkan link eksternal tidak akan disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar