--> Skip to main content

8 Tips Cara Menyimpan ASI di Kulkas dengan Benar dan Aman

 

8 Tips Cara Menyimpan ASI di Kulkas dengan Benar dan Aman
8 Tips Cara Menyimpan ASI di Kulkas dengan Benar dan Aman

iFabrix.com - Perhatikan dengan baik cara menyimpan ASI di kulkas dengan benar agar tetap aman dikonsumsi oleh bayi.


Bagi ibu yang bekerja dan memiliki stok ASI yang cukup di kulkas, tentu ini menjadi hal yang wajib. Ini akan lebih praktis dan bisa segera dihangatkan jika si kecil membutuhkannya.


Namun, tahukah kamu bahwa menyimpan ASI di kulkas harus dilakukan dengan hati-hati agar kandungan nutrisinya tetap terjaga?


Kali ini, artikel berikut akan memberikan tips bagaimana cara menyimpan ASI yang tepat di dalam kulkas agar tetap awet dan aman dikonsumsi oleh si kecil.


Pentingnya Air Susu Ibu (ASI)


Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Oleh sebab itu, orangtua tentu akan melakukan yang terbaik untuk menjaga kualitas ASI tersebut.


Formula yang terkandung dalam ASI sangat lengkap sehingga bisa memenuhi kebutuhan bayi dari baru lahir hingga lebih dari satu tahun.


Simak juga artikel mengenai cara bayar pajak kendaraan bermotor secara online tanpa perlu antre dan cara memasak nasi pakai rice cooker digital Yong Ma.


Tips Menyimpan ASI di Kulkas dengan Benar dan Aman


Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menyimpan ASI di kulkas dengan benar dan aman dikonsumsi:


1. Pilih Wadah Berkualitas


Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memilih wadah yang berkualitas. Pastikan wadah yang digunakan untuk menyimpan ASI dalam kondisi bersih dan steril. Jika kamu memilih wadah berupa plastik, gunakan wadah tersebut sekali saja dan jangan memakainya secara berulang-ulang.


Plastik ASI yang sudah pernah digunakan bisa mengkontaminasi dan mengurangi kualitas ASI. Letakkan plastik di lemari es di bagian wadah tertentu, jangan mencampurnya dengan benda lain.


2. Sterilisasi Botol ASI


Jika berencana ingin membekukan ASI dalam waktu yang cukup lama, lebih baik gunakan wadah berupa botol kaca dan jangan lupa menutupnya dengan rapat. Hal ini penting untuk menghindari kontaminasi.


Pastikan juga ASI tidak dituangkan melebihi ukuran botol atau plastik untuk menghindari kebocoran saat disimpan di dalam lemari es.


3. Selalu Bersihkan Breast Pump


Jika ibu menggunakan breast pump, jangan lupa untuk selalu membersihkan dan mensterilkan sebelum digunakan. Ini juga penting untuk menjaga kualitas ASI yang akan disimpan nantinya.


4. Penempatan yang Tepat


Letakkan ASI yang baru diperah di bagian paling belakang dan rak paling atas di lemari es. Titik ini adalah area yang paling dingin dan paling stabil suhunya. Hindari menempatkan ASI di bagian pintu karena suhunya yang tidak stabil.


5. Mencampur ASI dengan Benar


Kadang-kadang hasil perah dalam satu kali sesi memompa menghasilkan ASI yang sedikit. Oleh karena itu, ASI perlu dicampur dengan hasil dari beberapa kali sesi perah.


Simpan ASI dari sesi pertama di lemari es, kemudian saat ibu memompa ASI lagi dan ingin mencampurnya, simpan ASI dari sesi kedua di lemari es yang sama. Mencampur ASI yang masih hangat ke ASI yang sudah dingin atau beku bisa merusak komponen dalam ASI tersebut.


6. Beri Label pada Setiap Kemasan ASI


Jangan lupa memberikan label pada setiap kemasan ASI perah yang ibu simpan. Selain itu, tuliskan juga informasi berupa tanggal, jam, dan seberapa banyak isi dari botol ASI tersebut.


Informasi ini penting agar ibu bisa lebih efisien memberikan ASI sesuai dengan urutan waktu pemenuhannya. Selain itu, ibu juga bisa tahu mana ASI yang sebaiknya tidak lagi diberikan pada si kecil.


7. Batas Waktu Penyimpanan ASI


Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI hanya boleh disimpan selama maksimal lima hari di dalam lemari es.


Di freezer dalam lemari es satu pintu, ASI maksimal disimpan selama dua minggu. Jika memiliki freezer dengan lemari es dua pintu, ibu bisa menyimpan ASI dalam kurun waktu selama 3-6 bulan.


8. Periksa Kualitas ASI


Selalu periksa kualitas ASI yang ada, terutama saat ingin memberikannya pada si kecil. Periksa tampilan ASI, aroma, dan rasanya.


Apabila ASI terlihat terpisah dan tidak tercampur rata setelah dihangatkan atau jika tercium aroma yang tidak sedap, sebaiknya ASI tersebut tidak digunakan.


Itulah cara aman dan tepat menyimpan ASI di kulkas. Selalu cek secara berkala kualitas ASI yang ibu simpan agar aman untuk dikonsumsi oleh si kecil. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para ibu yang sedang menyusui bayi.

Panduan Berkomentar: Anda dapat menanyakan segala hal yang berkaitan dengan topik pembahasan ini. Tetapi, komentar dengan menyisipkan link eksternal tidak akan disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar